Guilty Poison to be Yourself

Before I save someone else, I got to save my self. ( Save My Self - Ed Sheeran )

Apakah aku salah? Atau ada kata-kata yang salah? Apakah aku pantas? Aku selalu salah di mata orang lain... Apa yang aku lakukan semuanya selalu salah..

Perasaan bersalah adalah virus yang mematikan. Dimana, terkadang kita merasa kita telah melakukan segala usaha untuk menghapusnya ternyata ia tak kunjung hilang justru semakin membesar. Terkadang kita merasa bahwa hal baik yang sudah kita lakukan akan berbalik baik ke arah kita, namun itu semua tidak selalu terjadi dalam kehidupan sesungguhnya.

Terkadang dengan hebatnya kita begitu menghargai kehadiran orang lain, kita begitu menghargai segala perlakuan orang lain terhadap kita. Tapi, apakah kita sadar bahwa terkadang kita sendiri pun tidak menghargai diri kita sendiri?

Terkadang kita melakukan apapun agar orang lain tinggal di sisi kita, kita melakukan apapun dan tanpa sadar kita menyingkirkan diri kita sendiri. Dimana yang selalu ada di sisi kita adalah diri kita sendiri. Obat dari segala kesepian, sakit hati dan kecewa adalah diri kita sendiri.



Mencintai diri sendiri jauh lebih sulit daripada mencintai dan menyayangi orang lain, terkadang kita hanya memikirkan bagaimana apabila kita tidak memiliki siapapun di dunia ini tanpa kita sadar bahwa kita selalu mengorbankan diri kita sendiri, mengikisnya perlahan, membuat diri kita semakin kecil di mata hati kita sendiri, memberikan label diri kita bahwa kita ini tidak bisa apa-apa tanpa orang lain.

Realita kehidupan membuat diri kita terkadang memilih menjadi angin, bermain aman, mengikuti flow yang ada, melupakan sisi menjadi diri sendiri adalah sebuah kebebasan yang nyata.

Lebih gilanya lagi, kita terkadang menyalahkan perlakuan orang lain lah yang membuat kita merasa sepi, sakit, kecewa. Kita lupa akan apa yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Kita begitu meng”hamba” orang lain kita begitu menjunjung tinggi orang-orang di sekitar kita dengan perhatian, kebaikan, dan sebagainya. Namun, apa yang kita berikan pada diri kita sendiri?

Tanpa sadar kita yang membangun rasa kecewa, sedih, marah dalam diri kita sendiri. Kita merasa kecewa terhadap perlakuan seseorang yang tidak masalah membuat suatu hal yang menyinggung perasaan orang lain, kita merasa mengapa mereka bisa bebas se ekspresif itu, sedangkan kita? Kita tidak bisa mengutarakan perasaan kita, sekalinya kita mengutarakan apa yang kita rasakan semuanya menjadi berbeda, seakan ribuan mata pisau berbalik menghadap ke arah kita. Terkadang kita merasa, apa yang sudah saya lakukan? Mengapa orang lain seperti itu?

Namun, mari kita mencoba melihat ke dalam diri kita sendiri. Tanyakan diri kita sendiri, are you okay? Apa yang kamu rasakan? Apakah aku terlalu memaksamu untuk menjadi apa yang orang lain inginkan? Apakah kamu ingin bebas?

                Diri sendiri adalah anugerah dan keindahan yang Allah SWT berikan kepada kita, tugas kita adalah untuk menjaga keindahan tersebut. Kita semua memiliki keindahan masing-masing, dan dalam kehidupan sosial kita perlu bertoleransi akan segala perbedaan dalam keindahan  diri setiap individu.
                 Alangkah baiknya setiap kesalahan, keburukan yang kita temui dari orang lain ataupun diri kita sendiri dapat kita maafkan dan dapat kita jadikan sebuah pelajaran berharga.

               Jadilah diri sendiri dengan mengetahui apa saja batasan baik buruknya suatu perbuatan. Jangan terus menyalahkan diri sendiri apabila terdapat sesuatu yang tidak dikehendaki terjadi, jadikan segala kejadian buruk, kecewa, sakit hati yang dialami menjadi asahan bagi kita untuk semakin tajam dan berani dalam menjalani kehidupan.


           Sebelum kita selalu memikirkan orang lain, menyanjungnya meninggikannya, do everythings. Alangkah baiknya untuk menengok diri kita sendiri, terkadang segala permasalahan muncul dari diri kita sendiri yang tanpa sadar kita pun jarang atau tidak pernah memperdulikan diri kita sendiri.

           Dan terkadang, pada akhirnya hanya diri kita sendiri yang dapat menyelamatkannya.

Komentar